Aktivitas Penyebrangan Selat Bali Terganggu

Peristiwa194 Dilihat

Lintas5indonesia – Jembrana – Cuaca ekstrem membuat aktivitas penyebrangan Selat Bali terganggu. Antrean kendaran yang akan keluar dan masuk Pulau Dewata melalui Pelabuhan Gilimanuk mengular sejak Kamis (6/7) malam hingga Sabtu (08/07/2023) pagi.

Cuaca buruk kali ini mempengaruhi pasang surut dan perubahan gelombang air laut.

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin membenarkan hal itu. Dikatakan, bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan serta infrastruktur untuk mengatasi hal tersebut.

“Dengan berbagai upaya serta kerja sama semua pihak terkait, kami berharap antrean menuju pelabuhan bisa segera teratasi,” ungkapnya.

Sementara Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar mengeluarkan prediksi tentang cuaca Sabtu hari ini hingga Minggu (9/7) esok, berpotensi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali.

Angin umumnya bertiup dari arah timur ke tenggara dengan kecepatan berkisar 4 hingga 40 km/jam.

Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.75 sampai 2 meter. Sedangkan di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1,5 sampai 6 meter. Di Selat Bali berkisar antara 1,5 sampai 5 meter, dan di Selat Lombok berkisar 1,25 sampai 4 meter.

Pertama kondisi ini disebabkan oleh intrusi udara kering dari BBS mampu mengangkat massa udara di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab.

Kedua, terbentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin atau lonvergensi di Samudera Hindia Selatan Bali-NTB. Disebutkan kondisi ini mampu mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.

Ketiga, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26 sampai 30 derajat celcius. Dan terakhir, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb (3.000 meter).

Rz

Komentar